Atcrossdissolve : Lima Pemula Unjuk Karya

Asosiasi Dokumenteris Nusantara
0

Adegan dalam "Weaving Life, Living Life"


Denpasar, ADN - Isu-isu lingkungan, pangan, dan karya tekstil lokal telah menarik perhatian masyarakat, khususnya di Bali. Hal ini tercermin dalam acara Atcrossdissolve yang diselenggarakan oleh mahasiswa Videografi dan Sinematografi Institut Desain dan Bisnis Bali. Acara ini berlangsung di Ruang Audio Visual, Dharma Negara Alaya, Denpasar, Jumat (21 Juli 2023), menampilkan lima karya film dokumenter.

Penayangan karya yang dibuka oleh I Gede Yudha Pratama, mewakili Prodi DKV  Institut Desain dan Bisnis (IDB) Bali ini diawali dengan penayangan film "Waste Mountain," yang menyajikan pesan tentang masalah bertumpuknya limbah sampah dan respons beragam dari masyarakat melalui alur ceritanya. Kemudian, para penonton diajak menyaksikan film "Tekor," yang mengisahkan tentang keberadaan seorang pengolah panganan lokal di Denpasar, hidup di tengah megahnya bangunan-bangunan modern dan riuhnya kendaraan.



Sesi ketiga menampilkan film "Weaving Life, Living Life," yang mengangkat isu keberlanjutan dalam pengolahan sampah menjadi barang-barang tepat guna yang menginspirasi. Tak kalah menariknya, film keempat, berjudul "Gringsing," memaparkan kisah unik kain tradisional yang mampu bertahan di tengah kemajuan zaman.

Film penutup, "Cerita Sampah," mengambil sudut pandang yang menarik dengan menampilkan berbagai masyarakat yang hidup dari mengumpulkan dan memanfaatkan sampah yang tersebar di sekitar mereka.

Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudha, dosen Videografi dan Sinematografi sekaligus aktivid ADN Korda Bali  yang mementori  produksi kelima film tersebut merasa senang melihat karya-karya dokumenter tersebut.  
“Sebagai pengalaman pertama  membuat film dokumenter, saya lihat mereka berhasil mencapai tujuan mereka dalam bercerita. Memang aspek teknis dan pemahaman materi masih perlu diasah, dan kami mendorong mereka untuk terus berjejaring dengan para pelaku dokumenter lain jika hendak serius dalam bidang ini," ujarnya. 

Secara keseluruhan, Atcrossdissolve menjadi ajang inspiratif bagi mahasiswa IDB Bali untuk menggali lebih dalam tentang isu-isu penting melalui seni film dokumenter. Semoga acara semacam ini terus mendapatkan dukungan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Bali dan Indonesia pada umumnya. [ADN]



Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)